Preservasi Budaya Osing Melalui Internalisasi Budaya Berbasis Sekolah Adat Sebagai Bentuk Pengabdian Masyarakat
DOI:
https://doi.org/10.51178/jetl.v3i2.214Kata Kunci:
Sekolah Adat, Preservasi Budaya, Traditional Schools, Cultural Preservation, Community EmpowermentAbstrak
Indonesia adalah negara dengan berbagai macam keragaman yang menyertainya. Baik dari kekayaan alam maupun masyarakatnya, keragaman tersebut adalah sebuah kekayaan endemik yang harus sama sekali dilestarikan sebagai suatu kearifan lokal. Berkaitan dengan itu, di tengah maraknya arus globalisasi modern yang menyita jati diri anak bangsa, diperlukan adanya gerakan preservasi budaya demi mempertahankan entitas bangsa secara nasional. Oleh karena itu, peneliti bertujuan untuk mengungkap salah satu bentuk preservasi budaya yang efektif dan terbarukan. Demikian, peneliti menemukan Sekolah Adat Osing Pesinauan di Banyuwangi yang dinillai mampu untuk menjawab semua urgensi di atas. Dalam paper ini, penulis akan membatasi pembahasan dalam bagaimana bentuk internalisasi budaya melalui pendidikan yang terjadi di Sekolah Adat Pesinauan dan bagaimana korelasi antara Sekolah Adat Osing Pesinauan dengan pemberdayaan masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif dengan menjadikan Sekolah Adat Osing Pesinauan sebagai objek kajian utama. Jenis instrumen yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data induktif dan mengkolaborasikan tiga kegiatan sekaligus yakni display/penyajian data, reduksi data, serta penarikan kesimpulan. Hal-hal yang ditemukan peneliti dalam penelitiannya adalah bahwasannya Sekolah Adat Osing Pesinauan sebagai pelopor sekolah berbasis adat di Jawa Timur bahkan Indonesia. Sekolah non-formal ini bertujuan untuk mempreservasi budaya lokal yakni adat Suku Osing. Sekolah didirikan dengan swadaya golongan AMAN, sebagai bentuk pengabdian diri untuk memberdayakan masyarakat adat Osing. Singkat kata, Sekolah Adat Osing Pesinauan adalah gerakan untuk melestarikan budaya lokal berbasis sekolah informal.