Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Mengelola Media Sosial Untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok

Authors

  • Abdul Halim Nst Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai, Indonesia
  • Hendra Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai, Indonesia
  • San Putra Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai, Indonesia
  • Hadi Gunawan Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai, Indonesia
  • Yudistira Abdi Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai, Indonesia
  • Andriana Alnazhira Chandra Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51178/cok.v5i2.2865

Keywords:

Media Sosial, Pariwisata Berkelanjutan, Pokdarwis, Bukit Lawang

Abstract

Desa Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, merupakan destinasi ekowisata unggulan yang memiliki potensi alam, budaya, dan konservasi orangutan, namun promosi pariwisata belum optimal karena keterbatasan kapasitas digital masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengelola media sosial guna mendukung pariwisata berkelanjutan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan model Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan 50 peserta dari Pokdarwis, pelaku usaha wisata, pemuda, dan perangkat desa yang dipilih secara purposive. Kegiatan meliputi identifikasi masalah, pelatihan pengelolaan media sosial, pendampingan pembuatan konten, serta evaluasi melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan media sosial berperan strategis dalam memperluas promosi, meningkatkan interaksi dengan wisatawan, dan memperkuat branding desa. Tantangan utama adalah keterbatasan keterampilan teknis, kurangnya konsistensi unggahan, dan minimnya pemahaman etika digital. Strategi optimal berupa kombinasi pelatihan, pendampingan, dan kolaborasi komunitas yang terbukti meningkatkan keterampilan sekaligus partisipasi masyarakat. Novelty penelitian ini terletak pada integrasi konsep pariwisata berkelanjutan dengan strategi promosi digital berbasis komunitas, sehingga masyarakat berperan aktif sebagai subjek dalam pengelolaan identitas digital destinasi. Model ini dapat direplikasi di desa wisata lain sebagai praktik pemberdayaan digital untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.

Downloads

Published

2025-10-15