Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Fardhu Kifayah di Desa Ujung Teran, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat
DOI:
https://doi.org/10.51178/cok.v5i2.2846Keywords:
Fardhu Kifayah, Pengabdian Masyarakat, Bilal Mayit, Pemberdayaan MasyarakatAbstract
Fardhu kifayah merupakan kewajiban kolektif umat Islam yang tidak hanya bernilai ritual, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial masyarakat. Di Desa Ujung Teran, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, pelaksanaan fardhu kifayah menghadapi kendala serius karena pemahaman warga yang masih terbatas serta tingginya ketergantungan pada figur Bilal mayit sebagai tokoh sentral. Kondisi ini menimbulkan risiko sosial ketika tokoh tersebut berhalangan hadir. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pelatihan berbasis multimetode berupa ceramah, demonstrasi, praktik langsung, dan diskusi interaktif. Kegiatan melibatkan 60 warga yang dipilih dengan purposive sampling, dengan pendekatan kualitatif deskriptif menggunakan model Participatory Action Research (PAR). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara singkat, praktik simulasi, dan dokumentasi, lalu dianalisis secara tematik. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan, di mana warga yang memahami seluruh tahapan fardhu kifayah meningkat dari 15% menjadi 70%, sementara yang tidak memahami sama sekali turun dari 40% menjadi 5%. Selain itu, pelatihan ini mendorong lahirnya kesadaran kolektif bahwa fardhu kifayah adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas individu tertentu. Temuan ini membuktikan bahwa pendidikan nonformal berbasis praktik mampu menjadi strategi efektif dalam mengurangi ketergantungan pada figur tunggal sekaligus memperkuat kaderisasi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan tradisi Islam.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Satriyadi, Indra Satia Pohan, Muhammad Solihin Pranoto, Syahrin Pasaribu, Ulen Bangun, Amru Syahputra

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.