Analisis Paradoks Pembelajaran IPA dan Desain Solusi Hybrid Blended Learning di Sekolah Menengah

Authors

  • Greace Enita Purba Universitas Negeri Medan, Indonesia
  • Irma Riavael Nasution Universitas Negeri Medan, Indonesia
  • Mariati Purnama Simanjuntak Universitas Negeri Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51178/invention.v6i3.2917

Keywords:

Hybrid Blended Learning, Pembelajaran IPA, Kurikulum Merdeka, Keterbatasan Sarana, Keterampilan Abad 21

Abstract

Abstrak. Implementasi Kurikulum Merdeka menuntut transformasi pembelajaran IPA yang berpusat pada siswa dan berorientasi pada keterampilan abad 21. Namun, cita-cita ini sering berbenturan dengan realitas keterbatasan sarana prasarana di banyak sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam problematika proses pembelajaran IPA di sebuah Sekolah Menengah Pertama dan merancang solusi berbasis teknologi yang kontekstual. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif terhadap proses pembelajaran satu kelas (32 siswa kelas IX) dan wawancara mendalam dengan seorang guru IPA senior. Hasil penelitian mengungkap sebuah paradoks: di satu sisi, terdapat modalitas pembelajaran kuat berupa interaksi verbal guru yang unggul dan antusiasme siswa yang tinggi; di sisi lain, potensi ini terhambat oleh kendala struktural seperti ketiadaan laboratorium IPA, dominasi metode ceramah meskipun teknologi tersedia, serta hambatan birokrasi dalam adopsi kurikulum baru. Sebagai solusi strategis, penelitian ini merekomendasikan penerapan model Hybrid Blended Learning yang terintegrasi. Model ini dirancang untuk memadukan keunggulan interaksi sinkronous (tatap muka) yang sudah baik dengan pemanfaatan sumber daya digital asinkronous (laboratorium virtual, simulasi PhET, video pembelajaran, dan proyek berbasis digital). Solusi ini diyakini tidak hanya menjembatani kesenjangan sarana, tetapi juga mengoptimalkan potensi pedagogis guru, meningkatkan partisipasi aktif siswa, dan mengakselerasi pengembangan keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication) secara sistematis.

Downloads

Published

2025-10-25