Integrasi Wahyu dan Akal dalam Filsafat Ilmu Islam
DOI:
https://doi.org/10.51178/invention.v6i2.2656Keywords:
Wahyu, Akal, Epistemologi Islam, Filsafat Ilmu, Integrasi KeilmuanAbstract
Penelitian ini mengkaji hubungan antara wahyu dan akal dalam konteks filsafat ilmu Islam, yang telah menjadi diskursus penting sejak awal peradaban Islam. Dengan menggunakan metodologi kajian pustaka, penelitian ini menganalisis berbagai perspektif tentang integrasi kedua sumber pengetahuan ini, terutama dalam menghadapi tantangan modernitas dan sekularisasi ilmu pengetahuan. Dalam konteks Indonesia, integrasi wahyu dan akal dianggap sebagai keharusan untuk menghindari dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum, yang dapat menghambat perkembangan peradaban Islam. Penelitian ini merujuk pada pemikiran tokoh-tokoh seperti Abdullah dan Amin, yang menekankan pentingnya harmonisasi antara wahyu dan akal. Selain itu, artikel ini juga membahas model-model integrasi yang ada, tantangan yang dihadapi, serta prospek pengembangan integrasi wahyu dan akal dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan kontemporer. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi wahyu dan akal tidak hanya mungkin secara teoretis, tetapi juga bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang holistik dan bermakna, serta dapat berfungsi sebagai landasan untuk mencapai keunggulan intelektual dan pemenuhan spiritual dalam konteks pendidikan Islam.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Miftahul Husna Zain, Meli Sartika, Nia Rahminata Andria, Yesi Ulandari, Nunu Burhanuddin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.