Filsafat Matematika dan Relevansinya Terhadap Topik Pembelajaran di Tingkat Prasekolah Hingga Menengah
DOI:
https://doi.org/10.51178/ce.v6i3.2878Keywords:
Filsafat Matematika, Pendidikan, Kurikulum, Pembelajaran, AbstraksiAbstract
Pemilihan topik matematika yang diajarkan pada jenjang prasekolah hingga menengah merupakan persoalan fundamental dalam pendidikan. Setiap materi yang diberikan kepada siswa tidak hanya berfungsi sebagai sarana penguasaan keterampilan berhitung, tetapi juga sebagai medium pembentukan pola pikir logis, kritis, dan sistematis. Filsafat matematika, sebagai kajian yang menelaah hakikat, asal-usul, serta tujuan ilmu matematika, memberikan landasan konseptual yang kuat untuk memahami apa yang seharusnya diajarkan dan bagaimana materi tersebut relevan dengan perkembangan kognitif anak. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi relevansi filsafat matematika dalam penyusunan kurikulum pada tingkat prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah atas. Metode yang digunakan adalah kajian literatur dengan menelaah pandangan para filsuf dan pakar pendidikan matematika terkait peran abstraksi, struktur pengetahuan, serta keterhubungan matematika dengan realitas kehidupan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika perlu diseimbangkan antara konsep konkret dan abstrak, disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik. Selain itu, kurikulum sebaiknya tidak hanya menekankan pada kemampuan prosedural, tetapi juga pada pemahaman konseptual dan penerapan praktis. Dengan demikian, filsafat matematika dapat membantu menghadirkan pembelajaran yang lebih bermakna, kontekstual, dan selaras dengan tujuan pendidikan jangka panjang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rina Ardillah Lubis, Hasratuddin, Izwita Dewi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.













