Strategi Guru PAI Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Dan Spritual Siswa
(Studi Kasus SMA Negeri 1 Pacet)
DOI:
https://doi.org/10.51178/jesa.v4i3.1531Keywords:
Strategi Puru PAI, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan SpritualAbstract
Kecerdasan Emosional dan Spiritual memiliki peran penting dalam kehidupan. kecerdasan emosional untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi dengan baik, memperbaiki hubungan sosial, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan mental. di sisi lain. Kecerdasan spiritual memberikan wawasan tentang makna dari tujuan hidup dan berhati-hati dalam mengambilan keputusan, serta menciptakan ketenangan hati dengen mendekatkan diri kepada Allah. kedua jenis kecerdasan ini saling melengkapi dan berkontribusi pada kesejahteraan hidup. adanya penelitian ini untuk mengetahui Strategi Guru PAI Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional dan Spritual Siswa di SMA Negeri 1 Pacet. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari kepala sekolah, guru PAI dan beberapa siswa SMA Negeri 1 Pacet. serta menggunakan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya; observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua strategi yang digunakan guru PAI dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa. yaitu pembelajaran kooperatif dan Afektif. Dimana tujuan dari pembeljaran kooperatif membantu siswa terbiasa dalam bekerja sama mencapai suatu tujuan secara aktif. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman kerja tim, keterampilan sosial, memperkuat mental dan percaya diri siswa, melatih kepemimpinan, serta arti dari kerja sama. Yang merupakan Inti dari mengembangkan kecerdasan emosional. sementara pembelajaran afektif menekankan sikap dan nilai dalam tindakan siswa. Pada sisi kecerdasan spiritual, strategi yang dijalankan meliputi praktek bacaan shalat, istighosah bersama, dan shalat berjamaah. Serta adanya beberapa aktivitas ekstrakurikuler lainya seperti Al-banjari dan remaja masjid yang berperan dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa. Namun, dalam proses pengembangan ini, terdapat faktor-faktor yang mendukung dan menghambat. Faktor pendukung mencakup dukungan kepala sekolah terhadap kegiatan guru, antusias siswa dalam pembelajaran, serta adanya sifat kepedulian dan keterbukaan terhadap sesama. Sementara itu, faktor penghambat meliputi faktor lingkungan masyarakat yang tidak mendukung, dan pengaruh teman sebaya yang negatif.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ability: Journal of Education and Social Analysis
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.