Mencerahkan Makna Tawakal dengan Keong Sawah di Musim Kemarau Panjang : Studi Petani di Kebumen dan Cilacap
DOI:
https://doi.org/10.51178/khazanah.v3i4.2352Keywords:
Makna Tawakal, Keong Sawah, Kemarau PanjangAbstract
Tujuan dari penelitian ini untuk mencerahkan makna tawakal dengan keong sawah di musim kemarau panjang dan menganalisis mekanisme pertahanan hidupnya guna melihat implikasi teologi Islam. Penelitian lapangan ini menggunakan deskriptif kualitatif untuk menganalisis data dari 24 informan di Kabupaten Kebumen dan Cilacap, dalam kurun waktu satu tahun. Temuan menunjukkan bahwa keong sawah di saat kemarau panjang mengajarkan sebuah nilai tawakal yang sangat luar biasa, dimana mereka akan menyesuaikan diri saat hendak memasuki musim kemarau guna bertahan hidup dalam jangka panjang. Implikasi penelitian ini, seseorang mestinya memiliki sikap tawakal kepada Allah atas segala realitas hidup yang dihadapinya. Sebagaimana keong sawah yang tidak memiliki akal, hanya berbekal isnting saja, dapat melewati kesulitan hidup selama musim kemarau di sawah kering berkat tawakalnya yang kuat kepada Allah. Jika manusia mau berpikir jernih, hal ini merupakan pelajaran dahsyat, maka tidak sepantasnya manusia yang merupakan ciptaan termulia, dikaruniai anugerah akal yang luar biasa, terjerumus pada jurang takabur, dan putus asa, dikalahkan oleh keong sawah yang hanya dianugerahi insting saja. Penelitian di masa depan dapat mempertimbangkan tawakal kepada Allah sebagai prediktor dan intervensi yang efektif untuk ketahanan hidup seseorang.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Moh. Amin, Robingun Suyud El Syam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.