Multikulturalisme dan Inklusif dalam Pendidikan Islam
DOI:
https://doi.org/10.51178/khazanah.v3i3.2238Keywords:
Multikulturalisme, Inklusif, Pendidikan IslamAbstract
Berbicara mengenai keberagaman berarti hal tersebut membutuhkan suatu sikap arif serta memiliki pemikiran yang dewasa yang mencakup pada lapisan-lapisan masyarakat. Hal ini berartiĀ setiap ide-ide yang dikeluarkan oleh pemikiran Islam tersebut harus mampu melibatkan masyarakat tanpa memandang agama, warna kulit, status sosial dan etnis yang merupakan suatu kekayaan yang harus disikapi dengan bijak bukan ditentang. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif menggunakan pendekatan analisis konten ditemukan bahwa multikulturalisme bukan lah hal yang baru dalam Islam dalam implementasinya, Islam inklusif dan multikulturalisme yang ditawarkan tampak kukuh, dewasa dan rasional, sebuah Islam yang mampu membawa umatnya memasuki millenium baru dengan sikap terbuka dan percaya diri. Pandangan inklusivisme tidaklah bertentangan dengan nilai ajaran Islam, karena seseorang masih tetap meyakini bahwa agamanyalah yang paling baik dan benar. Namun, dalam waktu yang sama mereka memilikisikap toleran dan persahabatan dengan pemeluk agama lain. Sikap inklusif dan multikulturalisme dapat dipastikan akan selalu dihadapkan dengan konteks masyarakat yang plural. Sehingga inklusif dan plural seakan-akan tidak lepas dari pluralitas. Pandangan tersebut bahwa agama-agama lain yang ada di dunia ini sebagaiyang mengandung kebenaran dan dapat memberikan manfaat serta keselamatan bagi penganutnya. Maka tujuan Islam inklusif untuk membangun relasi dengan umat manusia dalam rangka membangun masyarakat madani dengan meletakkan prinsipprinsip kemanusiaan universal.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Khazanah : Journal of Islamic Studies
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.