Analisis Ketimpangan Pembangunan di Sumatera Utara
DOI:
https://doi.org/10.51178/jecs.v6i2.2205Keywords:
Ketimpangan Pembangunan, PDRB Per Kapita, Jumlah Penduduk, Indeks WilliamsonAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketimpangan pembangunan antar wilayah di Provinsi Sumatera Utara periode 2011-2023. Menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS), penelitian ini menganalisis dua variabel utama: Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita dan data jumlah penduduk kabupaten/kota di Sumatera Utara. Metode penelitian menggunakan perhitungan Indeks Williamson untuk mengukur ketimpangan pembangunan di wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan ketimpangan pembangunan di Provinsi Sumatera Utara berada pada kategori sedang dengan rata-rata Indeks Williamson sebesar 0,4406. Ketimpangan tertinggi tercatat pada tahun 2019 sebesar 0,4621, sementara terendah pada tahun 2013 sebesar 0,4171. Terdapat disparitas PDRB per kapita yang signifikan antar wilayah, dengan Kota Medan secara konsisten memimpin (Rp 122.591.563,3 pada 2023) sementara wilayah Nias dan sekitarnya berada di posisi terendah. Ketimpangan ini juga tercermin dari distribusi penduduk yang tidak merata, dimana Kota Medan memiliki konsentrasi penduduk tertinggi (2.474.166 jiwa) dan Kabupaten Pakpak Bharat terendah (55.172 jiwa) pada tahun 2023. Temuan ini menunjukkan ketimpangan pembangunan yang relatif stabil dalam kategori sedang selama periode penelitian, mengindikasikan perlunya kebijakan pembangunan wilayah yang lebih terarah untuk mengurangi disparitas antar daerah di Provinsi Sumatera Utara.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Journal Economy and Currency Study (JECS)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.