Integrasi Cerita Rakyat Aceh dalam Pendidikan Kebangsaan Anak: Kajian Kontekstual di Sekolah Dasar Wilayah Bekas Konflik
DOI:
https://doi.org/10.51178/jsr.v6i2.2726Keywords:
Sekolah Dasar, Cerita Rakyat Aceh, Identitas Nasional, Literasi KebangsaanAbstract
Aceh merupakan wilayah pascakonflik yang masih menyimpan kompleksitas identitas lokal dan nasional. Generasi anak usia sekolah dasar di wilayah bekas konflik menunjukkan kerentanan terhadap paparan paham bertentangan dengan keutuhan NKRI yang tersebar melalui narasi digital maupun transmisi budaya informal. Kajian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak akan strategi pendidikan kebangsaan yang kontekstual, khususnya melalui pemanfaatan cerita rakyat sebagai media pembelajaran nilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana cerita rakyat Aceh terintegrasi dalam pembelajaran kebangsaan di sekolah dasar serta bagaimana potensi cerita tersebut dalam memperkuat identitas nasional anak tanpa mengabaikan akar budaya lokalnya. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam dengan guru dan kepala sekolah, serta analisis dokumen kurikulum dan bahan ajar pada lima sekolah dasar di Kabupaten Pidie dan Aceh Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi cerita rakyat Aceh dalam pembelajaran masih bersifat sporadis, tidak terstruktur, dan belum didukung oleh panduan pedagogis yang kuat. Mayoritas guru mengandalkan buku teks nasional yang minim konteks lokal, sementara cerita rakyat seperti Hikayat Prang Sabi, Cut Nyak Dhien, dan Malem Dagang hanya muncul sebagai sisipan informal. Temuan ini mengindikasikan perlunya pengembangan model pembelajaran kebangsaan berbasis cerita lokal yang valid, terstruktur, dan diterima oleh komunitas pendidikan di Aceh.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rita Zahra, Muhammad Iqbal, Isfiana Nursari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.