Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Dengan Praktik Keluarga Mandiri Sadar Gizi Pada Keluarga Bayi Usia 7-12 Bulan di Kabupaten Langkat
DOI:
https://doi.org/10.51178/cjerss.v3i1.372Keywords:
Pendidikan, Pengetahuan, Perilaku Amalan KadarziAbstract
Dalam rencana aksi nasional pangan dan gizi 2001-2005, UU No. 25 tentang program pembangunan nasional dan Indonesia sehat 2015 bahwa 80% keluarga menjadi sadar gizi. Definisi kadarzi adalah keluarga yang memiliki perilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi antar anggotanya. Pada tahun 20014, daerah kadarzi di sumatera utara adalah 83,26%, daerah Medan 69,77%. Kemudian kadarzi di Kecamatan Secanggang adalah 61,09%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendidikan, pengetahuan dengan kesadaran gizi terhadap perilaku praktik keluarga mandiri pada bayi usia 7-12 bulan di Kabupaten Langkat. Penelitian ini termasuk penelitian eksploratif yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu dengan perilaku praktik kadarzi. Rencana penelitian termasuk penelitian Crossectional, dilakukan di Tandang Tembalang, Semarang. Sebagai populasi ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan sebanyak 164. Sedangkan jumlah sampel 128, diambil secara acak dengan proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan responden yang berpendidikan SLTA sebesar 43%, tingkat pengetahuan 85,9% (Baik), dan keluarga sadar gizi sebesar 3,1%. Hasil Fisher Exact Statistic menunjukkan, tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan perilaku praktik kadarzi p=0,126 dan tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku praktik kadarzi p=0,459. Disarankan kepada pengambil kebijakan untuk meningkatkan promosi kesehatan agar masyarakat di bidang gizi khususnya indikator kadarzi yang hasil capaiannya paling rendah adalah pemberian ASI eksklusif.