Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Prestasi Siswa Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Memerankan Drama Metode Simulasi Kelas VIII/1 MTs Negeri 1 Nagan Raya Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya

Abstract

Keberhasilan pembelajaran pada umumnya adalah prestasi belajar setelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar siswa kelas VIII/1 MTsN 1 Nagan Raya  pada materi memerankan drama pendek  menunjukkan nilai yang rendah. Berdasarkan hasil tes formatif sebagian besar siswa masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM), hanya 35% siswa yang telah memenuhi standar ketuntasan minimal sedangkan sisanya 65% belum memenuhi standar ketuntasan minimal dengan rata-rata kelas hanya 61,5. Rendahnya prestasi belajar siswa bisa saja terjadi karena kurangnya keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, Salah satu alternatif metode dalam pembelajaran adalah metode simulasi. Metode ini dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi, atau bermain peran mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya. Penelitian dilaksanakan di MTsN 1 Nagan Raya  Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, mulai bulan Juli  hingga Oktober 2021. tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode simulasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi memerankan drama pendek Kelas VIII/1 di MTsN 1 Nagan Raya  Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research). Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII/1 MTsN 1 Nagan Raya. Data penelitian diperoleh dari hasil tes, kemudian dianalisis dengan analisis deskripstif komparatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pelajaran Bahasa Indonesia pada materi memerankan drama pendek siswa kelas VIII/1 di MTsN 1 Nagan Raya. hal ini diketahui dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu pada pada pra siklus hanya 7 siswa (35%), pada siklus I ketuntasan belajar meningkat 12 siswa (60%), kemudian ketuntasan belajar mencapai 18 siswa (90%) pada siklus II.