Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Literasi Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Siswi SMA Negeri 5 Simeulue Barat Kabupaten Simeulue Tahun 2022
Keywords:
Keseatan Reproduksi, RemajaAbstract
Data BKKBN tahun 2017 didapatkan 3,2 juta remaja 15-19 tahun melakukan aborsi yang tidak aman. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia ditemukan bahwa angka anak korban aborsi sebesar 54 kasus. Hasil survey di SMA Negeri 5 Simeulue Barat mengenai perilaku penyimpangan terdapat 13 orang pelajar pernah pacaran dan berpengangan tangan dengan lawan jenis dan menonton video asusila dengan alasan hanya sekedar ingin mengetahuinya, akan tetapi ada 4 siswa mengatakan bahwa mereka pernah melakukan penyimpangan terhadap sesama lawan jenis dan mereka pernah melakukan perilaku seksual baik di sekolah maupun di luar sekolah. Penelitian ini menggunakan dengan cross sectional. Populasi adalah sebanyak 193 siswi. Sampel dalam penelitian ini 50 siswi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Mei s/d 1 Juni 2022. Uji statistik yang dilakukan adalah regresi linear. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa literasi kesehatan siswi SMA Negeri 5 Simeulue Barat berada pada kategori rendah (skor rata-rata jawaban responden adalah 13,38 dari skor total 40). Hasil analisis bivariate memperlihatkan bahwa ada hubungan antara sikap (p-value 0,013; R square 0,122; B 0-.349), peran keluarga (P-value 0,003; B 0.412) dengan literasi kesehatan reproduksi remaja. Variabel peran guru (p-value 0,425; B 0-.115), peran petugas kesehatan (p-value 0,657; B 0-.064), peran teman sebaya (p-value 0,225; B 0-.115), dan akses media (p-value 0,184; R Square 0,037; B 0-.191) tidak mempengaruhi literasi kesehatan reproduksi remaja. Kesimpulan penelitian ini menemukan bahwa literasi kesehatan reproduksi remaja siswi SMA Negeri 5 Simeulue Barat di pengaruhi oleh 2 faktor yaitu sikap remaja dan peran keluarga.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Journal of Health and Medical Science
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.