Skrining Fitokimia Dan Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus L.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (Bslt)

Authors

  • Alfiani Prima Putri Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah, Medan
  • M. Pandapotan Nasution Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah, Medan

Keywords:

Sitotoksisitas, Daun Tapak Dara, BSLT, LC50

Abstract

Tanaman tapak dara (Catharanthus roseus L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Tanaman ini tumbuh liar maupun dibudidayakan sebagai tanaman hias. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak etanol daun tapak dara dapat memiliki potensi sebagai senyawa antikanker dengan penentuan LC50 dan juga senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada daun tapak dara. Pada penelitian ini  dilakukan pengujian skrining fitokimia dan pengujian karakteristik daun tapak dara. Pengujian sitotoksititas ekstrak etanol daun tapak dara menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dilakukan dengan beberapa  konsentrasi : 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm ,400 ppm, 500 ppm, 600 ppm, 700 ppm, 800 ppm, 900 ppm, 1000 ppm. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil skrining fitokimia daun tapak dara mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Hasil pengujian karakterisasi daun tapak dara pada kadar air 6,66 %, kadar sari larut air 38,23 %, kadar sari larut etanol 24,85 %, kadar abu total 6,29 %, dan kadar abu tidak larut asam 0,66 %. Hasil karakterisasi ini menunjukkan hasil yang sesuai dengan standarisasi dalam materia medika indonesia. Hasil pengujian dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) memberikan nilai LC50: 305,1406 µg/ml,sehingga ekstrak etanol daun tapak dara bersifat toksik dan berpotensi sebagai antikanker, karena senyawa uji dikatakan toksik jika harga LC50 lebih kecil dari 1000 µg/mL.

Downloads

Published

2022-09-04

Issue

Section

Articles