Uji Aktivitas Analgesik Ekstrak Daun Timun Tikus (Coccinia Grandis (L). Voight) Terhadap Mencit Jantan (Mus Musculus)
Keywords:
Analgesik, Ekstrak, Daun Timun Tikus, Metabolit SekunderAbstract
Analgesik merupakan zat yang meredakan atau menghilangkan rasa sakit tanpa kehilangan kesadaran. Tidak semua tanaman aman dikonsumsi, namun obat tradisional biasanya mempunyai efek samping lebih sedikit dibanding obat sintetik. Daun timun tikus mengandung flavonoid yang bekerja sebagai analgetik, dimana akan menghambat kerja enzim siklooksigenase sehingga akan mengurangi rasa nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder, aktivitas analgesik, dan membandingkan aktivitas analgesik ekstrak daun timun tikus (Coccinia grandis (L). Voight) dengan kontrol positif metampiron 1%. Ekstrak daun timun tikus (Coccinia grandis (L). Voight) dibuat secara maserasi dengan etanol 96%, kemudian dilakukan skrining fitokimia terhadap serbuk dan ekstrak. Uji aktivitas analgesik menggunakan mencit jantan yang diinduksikan asam asetat, selanjutnya diberi perlakuan ekstrak daun timun tikus dosis 200mg/kgBB, 300mg/kgBB, dan 400mg/kgBB, kontrol negatif CMC 0,5%, dan metampiron 1% sebagai kontrol positif yang dilihat jumlah geliat tiap 5 menit selama 1 jam. Kemudian dihitung persentase daya analgesik dan persentase efektivitas analgesik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun timun tikus (Coccinia grandis (L). Voight) mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Ekstrak daun timun tikus (Coccinia grandis (L). Voight) memiliki aktivitas analgesik, dan ekstrak daun timun tikus (Coccinia grandis (L). Voight) dosis 400mg/kgBB paling mendekati aktivitas analgesiknya dengan kontrol positif metampiron 1%.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Journal of Health and Medical Science
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.