Metabolomic Profiling of Kenitu Leaves (Chrysophyllum cainito L.) A Blind Screening Approach

Authors

  • Haryanto Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Noval Pratama Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Nadya Fachira Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Nur Aulia A Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • A. Febi Aulia Mahrud Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Nur Annisa Ramadani Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Hikmar Hairunnisa Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Nurul Azisa As Zahrah Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Meilani Fanny Fadilah Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51178/jhms.v4i4.2940

Keywords:

Daun Kenitu, Chrysophyllum Cainito L., Blind Skrining, Aktivitas Biologis, Efek Neurofarmakologi dan Persen Efek.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari efek dari ekstrak daun kenitu (Chrysophyllum cainito L.) terhadap aktivitas neurofarmakologi dengan perhitungan persen efek dari PSM, SSSP, DSSP, SL, RO, SM, PSL, dan ANA. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium dengan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan tiga perlakuan konsentrasi, yaitu 1%, 2%, dan 4%. Pengamatan dilakukan untuk menilai persentase aktivitas yang dihasilkan setiap konsentrasi sampel, kemudian dianalisis secara deskriptif-kuantitatif untuk menentukan pola respons dosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kenitu memberikan respons yang bervariasi pada setiap konsentrasi. Empat persen efek (SSSP, SL, RO, dan PSL) menunjukkan aktivitas tertinggi pada konsentrasi 2%, sedangkan tiga persen efek yang lainnya (PSM, DSSP, dan SM) mengalami penurunan aktivitas seiring peningkatan konsentrasi. Menariknya, sampel ANA menunjukkan pola dosis positif dengan aktivitas tertinggi sebesar 66,66% pada konsentrasi 4%. Secara keseluruhan, efektivitas ekstrak daun kenitu bergantung pada tingkat konsentrasinya. Konsentrasi 2% menjadi titik optimal bagi sebagian besar efek neurofarmakologi, sementara konsentrasi 4% paling efektif hanya untuk ANA. Hasil ini menegaskan pentingnya pengujian multikonsentrasi dalam menentukan dosis efektif bahan alam untuk aplikasi biologis serta pengujian lebih lanjut.

Downloads

Published

2025-11-16

Issue

Section

Articles