Konstruksi Gender Pada Film Perempuan Berkalung Sorban
DOI:
https://doi.org/10.51178/jpspr.v3i2.1442Keywords:
Konstruksi Gender, Perempuan Berkalung SorbanAbstract
Film Perempuan berkalung sorban ialah film drama romantis yang bertema nuansa Islami dari Indonesia yang ditayangkan pada tahun 2009, disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini bersumber pada novel bertajuk pada tahun 2001 yang ditulis oleh Abidah El Khalieqy, perempuan asal Jombang, Jawa Timur. Novel tersebut diadaptasikan menjadi suatu naskah film oleh Ginatri S. Noer serta Hanung Bramantyo. Film ini menyajikan latar tradisi suatu sekolah pesantren di Jawa Timur yang cenderung mempraktikkan tradisi konservatif terhadap perempuan serta kehidupan modern. Film ini dibawakan dalam bahasa Indonesia, bahasa Jawa, serta pula terkadang bahasa Arab yang kerap digunakan disekolah pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang berusaha mengungkapkan fakta-fakta tentang konstruksi dan pemaknaan gender yang dikaitkan dengan budaya jawa yang ditemukan pada saat itu dengan film perempuan berkalung sorban tanpa menggunakan statistika. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan konstruksi gender dalam film tersebut. Rumah bukanlah kodrat perempuan akan tetapi tradisi semua orang. Bertanggung jawab tidaklah harus melakukan pekerjaan itu sendiri urusan rumah tangga banyak sekali dan tangan perempuan hanya dua, kiri dan kanan. Tradisi menghadiahi budak kepada istri adalah budaya umum, mungkin di jaman sekarang, seorang suami harus menghadiahi seorang atau beberapa pekerja rumah tangga untuk istrinya. Jika suami tidak mampu memberinya seorang pembantu rumah tangga, maka suami harus mau turun tangann sendri membantu istrinya, seperti memasak, mencuci dan mengurus anak, termasuk sebagian dari nafkah yang harus dipenuhi suami.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Pusat Studi Pendidikan Rakyat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.