Khazanah : Journal of Islamic Studies https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr <p><strong>Khazanah : Journal of Islamic Studies </strong>merupakan jurnal yang menerima artikel riset pada bidang ilmu-ilmu keislaman, Pendidikan Islam, Pemikiran Islam, Hukum Islam, Islam politik, Ilmu Dakwah, Ilmu Komunikasi Islam dan Ekonomi Islam dari perspektif sosial budaya dan analisis isi dari al-Qur’an dan Hadis</p> en-US <p><a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a></p> <p>This work is licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a>.</p> fuadzaini06@gmail.com (Muhammad Fuad Zaini) fadhlikhan88@gmail.com (Muhammad Fadhli) Fri, 11 Apr 2025 00:00:00 -0700 OJS 3.2.1.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pembiasaan Membaca Sholawat Busyro Setelah Apel Pagi Sebagai Upaya Menumbuhkan Karakter Religius Siswa MII Banyurip Ageng 02 Kota Pekalongan https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2437 <p>Instilling religious values ??is a fundamental aspect of character education in elementary schools. This article discusses the implementation of the habit of reading Sholawat Busyro which is carried out after the morning assembly as an effort to foster the religious character of students at MII Banyurip Ageng 02 Pekalongan City. This study uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques in the form of interviews, observations, and documentation. The results of the study indicate that the habit of reading Sholawat Busyro is carried out routinely, spontaneously, and through exemplary behavior, and is followed by all students and teachers every morning. The implementation of this activity follows the steps: student training and mentoring, giving appreciation, strengthening morals through the knowing-feeling-doing approach, and avoiding criticism. This activity forms students' religious character such as humility, politeness, discipline in worship, and love for the Prophet. Supporting factors for this habit include teacher assertiveness, involvement of all students, a safe environment, and implementation of the habit as a mandatory madrasah activity. The inhibiting factors include students' inability to memorize, laziness in reciting Sholawat Busyro, limited time, and incorrect pronunciation. The results of this study recommend the habituation of sholawat as an effective strategy to form students' religious character comprehensively and applicatively in elementary education environments.</p> Ida Khikmatul Maulida, Arditya Prayogi, Riki Nasrullah, Singgih Setiawan, Qurrota A’yun Copyright (c) 2025 Ida Khikmatul Maulida, Arditya Prayogi, Riki Nasrullah, Singgih Setiawan, Qurrota A’yun https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2437 Fri, 18 Apr 2025 00:00:00 -0700 Pendekatan Tekstual dan Kontekstual Dalam Kajian Islam https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2452 <p>Kajian terhadap teks-teks keagamaan dalam Islam, seperti Al-Qur'an dan hadis, melibatkan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan tekstual dan kontekstual. Pendekatan tekstual berfokus pada pemahaman literal terhadap teks untuk menjaga orisinalitas dan kemurnian ajaran Islam. Sebaliknya, pendekatan kontekstual mempertimbangkan latar belakang historis, sosial, dan budaya teks untuk menjawab tantangan modern, seperti isu kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis untuk menggambarkan kelebihan, kelemahan, dan relevansi kedua pendekatan tersebut dalam kajian Islam kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan tekstual memiliki keunggulan dalam menjaga integritas pesan agama, tetapi kurang adaptif terhadap dinamika sosial. Sementara itu, pendekatan kontekstual lebih relevan dengan kebutuhan zaman, namun berisiko mengaburkan makna asli teks. Kombinasi kedua pendekatan ini menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif, menjaga orisinalitas teks sekaligus memastikan relevansinya dengan perkembangan masyarakat. Secara akademik, sinergi ini menciptakan model kajian Islam yang holistik, sedangkan secara praktis, integrasi ini membantu menjawab tantangan global tanpa meninggalkan prinsip-prinsip dasar Islam. Penelitian ini merekomendasikan penguatan sinergi kedua pendekatan, pengembangan kerangka interdisipliner, dan penerapan teknologi untuk meningkatkan relevansi dan efektivitas kajian Islam.</p> Muhammad Iqbal, Dinda Nur Khadijah Copyright (c) 2025 Muhammad Iqbal, Dinda Nur Khadijah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2452 Fri, 18 Apr 2025 00:00:00 -0700 Model Penelitian dalam Studi Islam : Psikologi, Pendidikan dan Politik https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2453 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi model metodologi dalam studi Islam dengan fokus pada psikologi, pendidikan, dan politik. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menganalisis integrasi nilai-nilai Islam ke dalam metodologi ilmiah modern. Dalam bidang psikologi, penelitian ini menunjukkan bahwa konsep-konsep Islam seperti <em>fitrah</em> dan <em>nafs</em> menjadi landasan penting untuk memahami perilaku manusia secara holistik, mencakup aspek spiritual, emosional, dan fisik. Di bidang pendidikan, nilai-nilai <em>tauhid</em> menjadi inti dalam membangun kurikulum yang tidak hanya bertujuan untuk mentransfer ilmu, tetapi juga untuk membentuk karakter dan moralitas Islami yang adaptif terhadap tantangan zaman. Dalam politik, prinsip keadilan dan kesejahteraan umat dalam Islam memberikan panduan etis untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat global. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan metodologi penelitian berbasis Islam, yang mampu menjawab tantangan kontemporer dengan mengintegrasikan tradisi keilmuan klasik dan pendekatan modern. Dengan kontribusi ini, penelitian ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi studi-studi Islam di masa depan yang lebih inovatif, relevan, dan aplikatif.</p> Mhd Okta Duli Lubis, Kenya Astri Nabilla Copyright (c) 2025 Mhd Okta Duli Lubis, Kenya Astri Nabilla https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2453 Fri, 18 Apr 2025 00:00:00 -0700 Interpreting Laww?mah in Qs. Al-Qiy?mah (75) Verse 2: A Semiotic Reading Using Roland Barthes' Theory https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2441 <p style="font-weight: 400;">This study undertakes a critical re-examination of the interpretation of the term al- laww?mah in verse 75:2 of S?rat al-Qiy?mah, traditionally understood to signify reprehensible desires or internal moral impulses. Employing Roland Barthes’ semiotic framework, the research conducts a qualitative descriptive analysis to uncover the term’s layered semantic and conceptual significations within the Qur’anic text. The findings yield two pivotal contributions: First, at the semantic level, al-laww?mah transcends mere moral failings to encompass individuals who persistently engage in deliberate wrongdoing despite conscious awareness of their ethical transgressions. Second, within Barthes’ mythic system, al-laww?mah emerges as a symbol of moral hypocrisy, embodying an existential tension between idealized ethical principles and sinful praxis. By synthesizing classical Qur’anic exegesis with modern semiotic theory, the study repositions al-laww?mah as a complex ethical construct, while illuminating its implications for contemporary discourses on moral accountability and spiritual integrity. These insights challenge reductive interpretations of the term, advancing a nuanced understanding of its socio-ethical resonance and underscoring its relevance to interdisciplinary dialogues in religious studies, semiotics, and moral philosophy.</p> Muhammad Idris, Hudzaifah Achmad Qotadah, Adang Darmawan Achmad Copyright (c) 2025 Muhammad Idris, Hudzaifah Achmad Qotadah, Adang Darmawan Achmad https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2441 Fri, 18 Apr 2025 00:00:00 -0700 Integrasi Agama dan Sains: Dari Tokoh Pembaharuan M. Amin Abdullah https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2448 <p>Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui integrasi agama dan sains dalam sudut pandang M. Amin Abdullah. Metode penelitian yang penulis lakukan ialah penelitian kualitatif dengan pendekatan <em>library research </em>(studi pustaka). Sumber data berasal dari buku dan jurnal ilmiah yang membahas tentang integrasi agama dan sains dalam sudut pandang M. Amin Abdullah. Berdasarkan hasil kesimpulan bahwa pemikirannya memberikan kontribusi signifikan dalam menghapus dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum. Melalui konsep "interkoneksi keilmuan", ia menekankan pentingnya pendekatan multidisipliner dan transdisipliner dalam membangun pemahaman ilmu yang lebih komprehensif. Konsep ini tidak hanya berorientasi pada aspek rasional dan empiris, tetapi juga memperhitungkan dimensi etika dan spiritual. Implementasi gagasan integrasi agama dan sains telah diterapkan dalam sistem pendidikan tinggi Islam di Indonesia, khususnya dalam pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran yang lebih interdisipliner. Namun, penerapan konsep ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti paradigma dikotomis yang masih kuat, resistensi terhadap perubahan, serta keterbatasan metodologi dan sumber daya. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan strategi yang mencakup penguatan kurikulum berbasis integrasi, peningkatan kapasitas dosen, kolaborasi antar lembaga pendidikan, serta pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Secara keseluruhan, pemikiran M. Amin Abdullah mengenai integrasi agama dan sains memiliki dampak luas dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan masyarakat. Dengan menerapkan pendekatan ini, diharapkan dapat tercipta sistem pendidikan yang lebih holistik, inklusif, dan berorientasi pada kemajuan peradaban yang berlandaskan nilai-nilai keislaman. Meskipun masih menghadapi tantangan, konsep ini memberikan arah baru bagi perkembangan ilmu yang lebih harmonis antara aspek spiritual dan rasional, sehingga mampu menjawab tantangan globalisasi dan modernisasi secara lebih bijaksana.</p> Veni Sofia, Syaiful Dinata Copyright (c) 2025 Veni Sofia, Syaiful Dinata https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2448 Fri, 18 Apr 2025 00:00:00 -0700