Khazanah : Journal of Islamic Studies https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr <p><strong>Khazanah : Journal of Islamic Studies </strong>merupakan jurnal yang menerima artikel riset pada bidang ilmu-ilmu keislaman, Pendidikan Islam, Pemikiran Islam, Hukum Islam, Islam politik, Ilmu Dakwah, Ilmu Komunikasi Islam dan Ekonomi Islam dari perspektif sosial budaya dan analisis isi dari al-Qur’an dan Hadis</p> Pusdikra Publishing en-US Khazanah : Journal of Islamic Studies 2829-8225 <p><a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a></p> <p>This work is licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a>.</p> Membentuk Aktivitas Beribadah Anak Usia Dini Perspektif Pendidikan Islam https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2455 <p>Menanamkan kebiasaan beribadah pada anak perlu dilakukan sejak dini, harapanya agar mereka terbiasa dan setelah dewasa dapat beribadah dengan baik. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pembentukan aktivitas beribadah pada anak usia dini. Adapun sumber dari artikel ini merujuk kepada buku dan jurnal yang otoritatif serta sesuai dengan tema yang diusung. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam rangka membentuk aktivitas beribadah pada anak usia dini, orangtua dan guru perlu membiasakan anak melaksanakan saalat, melatih anak berpuasa, membiasakan bersedekah, dan manasik haji sederhana.</p> Dedi Sahputra Napitupulu Copyright (c) 2025 Dedi Sahputra Napitupulu https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-05-11 2025-05-11 4 2 51 61 10.51178/khazanah.v4i2.2455 Peran Komunikasi Islam dalam Meningkatkan Moral dan Etika di Era Masyarakat Digital https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2481 <p>Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah merevolusi cara manusia berinteraksi, berkomunikasi, dan mengakses informasi, termasuk dalam konteks penyebaran ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran komunikasi Islam dalam membentuk moral dan etika masyarakat Muslim di era digital. Menggunakan pendekatan studi pustaka, penelitian ini menganalisis berbagai literatur akademik yang relevan untuk memahami tantangan dan peluang komunikasi Islami di tengah arus digitalisasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa media digital, terutama media sosial, menjadi ruang baru untuk berdakwah dan menyampaikan nilai-nilai Islam secara lebih luas dan cepat. Namun, hal ini juga memunculkan tantangan besar seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan konten yang bertentangan dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, prinsip-prinsip komunikasi Islami seperti tabayyun (verifikasi informasi), kejujuran, kebijaksanaan, dan etika komunikasi yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah menjadi landasan penting dalam membangun komunikasi yang bermoral. Keluarga dan masyarakat berperan sentral dalam menanamkan literasi digital Islami guna membentuk generasi yang mampu memanfaatkan teknologi secara positif. Dakwah digital yang strategis dan moderat juga menjadi kebutuhan mendesak agar komunikasi tetap sejalan dengan nilai-nilai Islam di tengah dinamika era komputer dan internet. Komunikasi Islami yang baik berperan tidak hanya sebagai alat penyebaran informasi, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter dan integritas umat Muslim di era global.</p> Ilham Ilham Razak Alhamsi Sirait Nurhasanah Nurhasanah Cahaya Ariska Bayu Surya Copyright (c) 2025 Ilham Ilham, Razak Alhamsi Sirait, Nurhasanah Nurhasanah, Cahaya Ariska, Bayu Surya https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-05-11 2025-05-11 4 2 62 69 10.51178/khazanah.v4i2.2481 Mengembangkan Moralitas Generasi Z: Strategi PAI untuk Menghadapi Tantangan Remaja https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2503 <p>Generasi Z menghadapi tantangan moral yang kompleks akibat pengaruh globalisasi, digitalisasi, dan perubahan sosial budaya. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi efektif dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) guna menumbuhkan moralitas generasi Z di tengah arus tantangan kontemporer. Dengan pendekatan kualitatif dan studi pustaka, penelitian ini mengungkap bahwa strategi kontekstualisasi nilai, integrasi teknologi, penguatan keteladanan guru, serta pembelajaran berbasis pengalaman spiritual merupakan pendekatan yang relevan. Kesimpulannya, PAI perlu didesain ulang agar mampu menjadi instrumen pembentuk karakter yang adaptif terhadap perkembangan zaman.</p> Fahira Choirun Nisa Farah Nisrina Copyright (c) 2025 Fahira Choirun Nisa, Farah Nisrina https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-09 2025-06-09 4 2 70 77 10.51178/khazanah.v4i2.2503 Kedudukan Penuntut Ilmu Sebagai Penggerak Bangsa Menurut Islam https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2576 <table width="567"> <tbody> <tr> <td width="454"> <p>Islam menekankan pentingnya mencari pengetahuan, menganggapnya sebagai upaya mulia yang berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa mencari ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim, dan gagasan ini diperkuat oleh Imam Al-Ghazali, yang menyoroti bahwa seorang pencari ilmu diharapkan untuk memanfaatkan pengetahuan mereka untuk kepentingan orang lain, yang bertujuan untuk kesuksesan duniawi dan peningkatan spiritual. Referensi historis dari para sahabat Nabi menggambarkan bahwa pengetahuan tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk pencapaian pribadi, tetapi juga sebagai kekuatan pemandu untuk kehidupan yang lebih bermakna. Al-Qur'an dan Hadis menggarisbawahi peningkatan status para pencari ilmu, dengan ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah mengangkat derajat orang-orang yang berilmu lebih tinggi dari mereka yang tidak berilmu. Sebagai contoh, Surat Al-Mujadalah (58:11) menekankan kehormatan yang diberikan kepada orang-orang yang beriman dan berilmu. Tindakan mencari ilmu digambarkan sebagai upaya yang serius, yang membutuhkan komitmen dan tekad yang kuat. Komitmen ini digaungkan dalam ajaran tokoh-tokoh sejarah seperti Khalifah Harun Ar-Rasyid selama Dinasti Abbasiyah, yang menjadi mercusuar kemakmuran intelektual. Para cendekiawan pada masa itu, seperti Al-Khawarizmi dan Ibnu Sina, mencontohkan bagaimana pengetahuan menjangkau ranah agama dan sekuler, yang mencerminkan sifatnya yang komprehensif. Implikasi dari pengejaran ini meluas ke masa kini, di mana para pencari pengetahuan saat ini tidak boleh mengabaikan tanggung jawab sosial mereka.</p> </td> </tr> </tbody> </table> M. Faidil Akbar Jihan Hulwa Nadhifah Copyright (c) 2025 M. Faidil Akbar, Jihan Hulwa Nadhifah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-09 2025-06-09 4 2 78 89 10.51178/khazanah.v4i2.2576 Analisis Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Markobar pada Acara Pernikahan Adat Mandailing di Desa Simalagi Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2489 <p>Adapun latar belakang penelitian ini adalah banyaknya acara adat yang dilaksanaknan di Mandailing Natal diantaranya tradisi <em>markobar</em> dalam bentuk acara pernikahan, akikah, kenduri, sampai kemalangan juga ada <em>markobar</em>, dan bertepatan penulis menjalani perkuliahan di jurusan Pendidikan Agama Islam maka dari itu penulis meneliti tentang nilai pendidikan islam dalam tradisi <em>markobar</em> pada acara pernikahan adat mandailing. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja nilai pendidikan islam yang terdapat dalam tradisi <em>markobar</em> pada acara pernikahan adat mandailing di desa Simalagi kecamatan Huta Bargot kabupaten Mandailing Natal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu semua data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data mencakup wawancara dengan tokoh parkobar yaitu guru <em>markobar</em>, <em>Hatobangon, </em>tokoh adat, dan tokoh mayarakat. Proses penelitian meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peneliti menemukan nilai pendidikan islam yang terdapat dalam tradisi <em>markobar </em>pada acara pernikahan adat Mandailing yaitu : 1. Nilai tauhid seperti contoh menanamkan keimanan kepada allah, 2. Nilai Syariah seperti contoh patuh dan sopan santun kepada suami, menjaga diri dan kehormatan untuk suami, kerelaan Ketika mengasuh anak dan suami. 3. Nilai Akhlak seperti contoh silaturahmi, kejujuran, kesopanan dan keikhlasan.</p> Leni Erlina Sari Pulungan Copyright (c) 2025 Leni Erlina Sari Pulungan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-09 2025-06-09 4 2 90 96 10.51178/khazanah.v4i2.2489