Khazanah : Journal of Islamic Studies https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr <p><strong>Khazanah : Journal of Islamic Studies </strong>merupakan jurnal yang menerima artikel riset pada bidang ilmu-ilmu keislaman, Pendidikan Islam, Pemikiran Islam, Hukum Islam, Islam politik, Ilmu Dakwah, Ilmu Komunikasi Islam dan Ekonomi Islam dari perspektif sosial budaya dan analisis isi dari al-Qur’an dan Hadis</p> Pusdikra Publishing en-US Khazanah : Journal of Islamic Studies 2829-8225 <p><a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a></p> <p>This work is licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a>.</p> Peran Nilai Anti-Kekerasan dalam Membentuk Karakter Peserta Didik dalam Pendidikan Islam https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2262 <table width="567"> <tbody> <tr> <td width="454"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran nilai anti-kekerasan dalam membentuk karakter peserta didik dalam pendidikan Islam. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, seperti kedamaian, kasih sayang, dan penghormatan terhadap martabat manusia, dapat diterapkan dalam lingkungan pendidikan untuk mencegah kekerasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan pengumpulan data melalui dokumentasi yang terkait dengan tema nilai anti-kekerasan dalam pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Islam memiliki peran strategis dalam membentuk karakter peserta didik yang berbasis nilai anti-kekerasan. Hal ini tercermin dalam pengembangan kebijakan sekolah yang menekankan pentingnya penghargaan terhadap perbedaan dan penerapan prinsip-prinsip keadilan. Selain itu, pentingnya peran guru sebagai teladan dan pembimbing yang dapat mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. Satuan pendidikan Islam juga perlu menumbuhkan budaya damai melalui sikap saling menghargai, menyelesaikan konflik dengan cara damai, serta mendukung terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif untuk belajar. Dengan demikian, pendidikan Islam tidak hanya berfungsi untuk mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter peserta didik yang mampu hidup berdampingan dalam kedamaian dan saling menghormati.</p> </td> </tr> </tbody> </table> Sasmita Chairuna Meyniar Albina Copyright (c) 2024 Khazanah : Journal of Islamic Studies https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 2024-12-21 2024-12-21 1 9 10.51178/khazanah.v3i4.2262 Manajemen Lembaga Dakwah FKUB dalam Mewujudkan Moderasi Beragama di Kota Medan https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2308 <p>This study examines the management strategies of the Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) in promoting religious moderation in the multicultural society of Medan City. As a key institution fostering interfaith harmony, FKUB utilizes managerial functions—planning, organizing, implementing, and evaluating—to design and execute programs such as interfaith seminars, conflict mediation, and capacity building for religious leaders. Employing a qualitative descriptive approach, the research explores the challenges and impacts of these strategies through in-depth interviews, participatory observations, and document analysis. Results indicate that while FKUB's programs significantly enhance interfaith communication and reduce religious tensions, challenges such as societal resistance to moderation concepts, limited funding, and low community participation hinder broader implementation. This study underscores the importance of enhancing FKUB’s resource capacity and outreach strategies to strengthen social harmony. The findings provide practical recommendations for FKUB and similar institutions to effectively implement religious moderation programs within diverse communities.</p> Agam Arsyad Wildan Ansori Hasibuan Rizky Primadani Copyright (c) 2024 Khazanah : Journal of Islamic Studies https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 2025-01-19 2025-01-19 10 17 10.51178/khazanah.v3i4.2308 Pemanfaatan Media Digital untuk Pengajaran Al-Qur'an dan Hadis di Era Digital https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2343 <p>The utilization of digital media in teaching the Qur'an and Hadith has become a strategic step to enhance the quality of Islamic education in the digital era. This study aims to explore the potential, benefits, and challenges of using digital media in Qur'an and Hadith learning. Using a qualitative approach and case study method, data were collected through interviews, observations, and document analysis at several Islamic educational institutions that have integrated digital technology. The findings reveal that digital media, such as Qur'an learning applications, online tafsir platforms, and interactive videos, provide flexibility and interactivity that enhance students' understanding of the material. However, challenges such as limited access to technology, low digital literacy, and concerns over content alignment with Islamic values are significant barriers to implementation. The study also highlights the importance of collaboration between educators, students, parents, and policymakers to optimize the benefits of digital media in Islamic education. In conclusion, digital media can serve as an effective tool for supporting Qur'an and Hadith learning when used wisely and responsibly. Investment in digital infrastructure, digital literacy training for educators, and the development of Islamic-specific platforms are critical steps to address these challenges. This research contributes to the development of relevant and innovative Islamic educational practices in the digital era.</p> Muhammad Saripuddin B Copyright (c) 2024 Khazanah : Journal of Islamic Studies https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 2025-01-22 2025-01-22 18 24 10.51178/khazanah.v3i4.2343 Mencerahkan Makna Tawakal dengan Keong Sawah di Musim Kemarau Panjang : Studi Petani di Kebumen dan Cilacap https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2352 <p>Tujuan dari penelitian ini untuk mencerahkan makna tawakal dengan keong sawah di musim kemarau panjang dan menganalisis mekanisme pertahanan hidupnya guna melihat implikasi teologi Islam. Penelitian lapangan ini menggunakan deskriptif kualitatif untuk menganalisis data dari 24 informan di Kabupaten Kebumen dan Cilacap, dalam kurun waktu satu tahun. Temuan menunjukkan bahwa keong sawah di saat kemarau panjang mengajarkan sebuah nilai tawakal yang sangat luar biasa, dimana mereka akan menyesuaikan diri saat hendak memasuki musim kemarau guna bertahan hidup dalam jangka panjang. Implikasi penelitian ini, seseorang mestinya memiliki sikap tawakal kepada Allah atas segala realitas hidup yang dihadapinya. Sebagaimana keong sawah yang tidak memiliki akal, hanya berbekal isnting saja, dapat melewati kesulitan hidup selama musim kemarau di sawah kering berkat tawakalnya yang kuat kepada Allah. Jika manusia mau berpikir jernih, hal ini merupakan pelajaran dahsyat, maka tidak sepantasnya manusia yang merupakan ciptaan termulia, dikaruniai anugerah akal yang luar biasa, terjerumus pada jurang takabur, dan putus asa, dikalahkan oleh keong sawah yang hanya dianugerahi insting saja<em>. </em>Penelitian di masa depan dapat mempertimbangkan tawakal kepada Allah sebagai prediktor dan intervensi yang efektif untuk ketahanan hidup seseorang.</p> Moh. Amin Robingun Suyud El Syam Copyright (c) 2024 Moh. Amin, Robingun Suyud El Syam https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-02-01 2025-02-01 25 36 10.51178/khazanah.v3i4.2352 Akhlak Menurut Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani Dalam Kitab Nidzamul Islam https://pusdikra-publishing.com/index.php/jelr/article/view/2358 <p>The process of forming morals (akhlak) is a necessity for every Muslim student. Discussions about morals never stop and grow old from time to time, even among the ulama (Muslim Scholars). Because there are always changes in the realities of life among Muslims, this causes behavior to also reflect changes. However, even though many have provided views on morals, the author still feels the need to adopt a unique and distinctive theory about morals. Not all scholars' opinions view moral issues the same. As understood by Shaykh Taqiyuddin An-Nabhani, according to him, morals are the fruit of belief and practice of Islamic law. And not just morals without the right foundation or direction. Moral education is also a provision in the formation of syaksiyah Islamiyah (Islamic personality), which is the identity of a typical and unique Muslim student. The application of morals that are straight, noble and in accordance with Islamic teachings will ground the mission of the revelation of Islam through the Prophet Muhammad, namely as rahmatan lil'alamin and the perfecter of morals for humans. So it can be concluded from his view, that the case cannot be separated from the faith and the Shari'a.</p> Mariani Siregar Copyright (c) 2024 Mariani Siregar https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-11-30 2024-11-30 37 46 10.51178/khazanah.v3i4.2358